Friday 7 October 2011

II. LATAR BELAKANG GEOGRAFIS PERJANJIAN LAMA

Daftar Isi
  1. Mengapa Penting Mempelajari Latar Belakang Geografi PL?
  2. Ruang Lingkup Geografi PL
    1. Geografis secara fisik
    2. Geografis secara politik
    3. Geografis secara sejarah
  3. Makna Teologis Latar Belakang Geografis PL
  4. Peta Geografis Perjanjian Lama
Doa

LATAR BELAKANG GEOGRAFIS PERJANJIAN LAMA

1. MENGAPA PENTING MEMPELAJARI LATAR BELAKANG GEOGRAFI PL?

Pada pelajaran yang pertama telah kita pelajari bahwa melalui kitab-kitab PL, yang berisi sejarah bangsa Israel, Allah telah menyatakan Diri-Nya dan rencana-Nya kepada manusia. Untuk itu Allah telah melibatkan Diri dalam sejarah hidup umat pilihan-Nya yang dibatasi dalam ruang dan waktu. Kisah sejarah bangsa Israel dalam Kitab-kitab PL bukanlah karya sastra yang direka-reka dan direncanakan oleh pikiran manusia. Kita patut bersyukur bahwa Alkitab adalah unik dibandingkan dengan kitab suci-kitab suci agama lain, karena Alkitab menyebutkan banyak sekali nama-nama tempat yang memang pernah ada di dunia ini. Itulah sebabnya ada dua alasan penting untuk mempelajari latar belakang geografis dunia PL:
  1. untuk menjadi bukti bahwa sejarah umat Allah dalam PL adalah sejarah yang sungguh terjadi di suatu tempat, di suatu waktu di dunia ini.
  2. supaya kita dapat mengerti dan menginterpretasikan teks Alkitab dengan lebih baik; ada ribuan nama tempat, gunung, sungai, bukit, laut dll. dalam Alkitab sehingga diperlukan pengetahuan yang cukup tentang data-data geografis tsb. untuk dapat menafsirkan ayat dengan tepat.

2. RUANG LINGKUP GEOGRAFIS PL

Adapun lingkup geografis PL dapat dilihat dari beberapa sisi:
  1. Geografi secara fisik; berhubungan dengan bumi secara fisik: gunung, sungai, lembah, dan struktur tanah, angin dan cuaca dll. Semua ini mempengaruhi bagaimana masyarakat hidup di daerah itu; tipe bangunan rumahnya, tipe pekerjaannya, gaya hidupnya dll.
  2. Geografi secara politis; sehubungan dengan pengaturan kelompok masyarakat yang ada, dari kelompok masyarakat sederhana yang tinggal berpindah-pindah (nomandi) sampai akhirnya membentuk suatu daerah pemukiman yang memiliki daerah teritori yang jelas dan bahkan menjadi kerajaan yang berkuasa atas daerah yang lebih luas.
  3. Geografi secara sejarah; berhubungan dengan perkembangan sejarah masyarakat dalam satu tempat dan satu waktu. Alkitab mencatat bagaimana, di mana dan kapan Allah menyatakan Diri dan rencana- Nya pada umat pilihan-Nya.
(Untuk penjelasan dan contoh-contoh lebih lengkap lihat Referensi- referensi Pelajaran 02)

3. MAKNA TEOLOGIS LATAR BELAKANG GEOGRAFIS PL

Tanah Perjanjian
Wilayah tanah Kanaan memiliki porsi muatan makna teologis yang sangat besar dalam seluruh kitab PL, karena tanah Kanaan merupakan komponen utama dalam perjanjian Allah dengan bangsa pilihan-Nya, Israel. Hal ini dimulai ketika Abraham dipanggil untuk pergi ke tanah yang akan Tuhan berikan kepadanya dan bangsa keturunannya, yaitu Tanah Perjanjian, (Kej. 11:31 - 12:10). Wilayah Tanah Perjanjian itu disebutkan "mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat" (Kej. 15:18) dan janji itu dikonfirmasi lagi kepada Ishak (Kej. 26:3) dan juga kepada Yakub (Kej. 28:13).
Luas tanah yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham tidaklah jelas batasnya. Namun dapat dipastikan lebih luas dari negeri Kanaan, karena ketika Lot memilih untuk tinggal di lembah Yordan yang subur dan banyak air di sebelah timur, Abraham tinggal di tanah Kanaan, dan di situlah Tuhan berkata kepada Abraham: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama- lamanya." (Kej. 13:14-15).
Ratusan tahun kemudian ketika Musa mengingatkan bangsa Israel akan Tanah Perjanjian yang Tuhan telah berikan kepada mereka, maka Musa menjelaskan batas-batas tanah itu sebagai, "Majulah, berangkatlah, pergilah ke pegunungan orang Amori dan kepada semua tetangga mereka di Araba-Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit, di Tanah Negeb dan di tepi pantai laut, yakni negeri orang Kanaan dan ke gunung Libanon sampai Efrat, sungai besar itu. Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya." (Ul. 1:7-8). Dan saat itu bangsa Israel telah menduduki tanah bahkan sampai ke TransJordan, yang lebih luas dari batas Tanah Perjanjian.
Pada masa Yosua, Tuhan memberi perintah kepada Yosua untuk mengambil seluruh teritori seperti yang telah disebutkan oleh Musa (Yos. 1:4). Namun selama masa itu Israel gagal untuk mendapatkan seluruh tanah yang telah Tuhan janjikan, sebab utamanya adalah karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan, sehingga Tuhan menghukum mereka dengan tidak memberikan seluruh tanah itu kepada bangsa Israel. Dan selama masa raja-raja Israel, tidak ada satu raja pun yang berhasil mendapatkan seluruh Tanah Perjanjian itu kecuali Daud (itupun masih ada satu bagian tanah, Tanah orang Het yang tidak menjadi kekuasaan Israel).
Sebagai kesimpulan dapat di katakan bahwa konsep Tanah dan Perjanjian dalam PL saling memiliki kaitan yang erat. Tanah merupakan anugerah Tuhan yang dijamin di atas perjanjian (covenant) yang sah. Oleh karena itu Tanah Perjanjian merupakan simbol akan ketergantungan mereka pada Tuhan. Hubungan Israel dengan tanah itu merupakan indikasi hubungan mereka dengan Tuhan. Apabila mereka taat kepada Tuhan maka kemakmuran yang luar biasa akan terjadi di atas tanah itu (Ul. 22). Sebaliknya, ketidaktaatan bangsa Israel akan perintah Tuhan akan berakhir dengan dibuangnya mereka dari Tanah Perjanjian (Ul. 4:25-28; 28:63-68; Yos. 23:13-16; I Raj. 9:6- 9; 2 Raj. 17:22-23; dll.). Dan akibatnya pada masa-masa itu orang Israel harus hidup di tanah pembuangan dan dijajah bangsa-bangsa lain.
Namun karena janji bahwa Tuhan akan setia menyertai bangsa ini, maka tidak untuk selamanya bangsa Israel tinggal di tanah pembuangan. Pada jaman Ezra, sejarah PL mulai diwarnai dengan pertobatan dan perjanjian untuk menjauhkan diri dari pemcemaran dosa dari bangsa kafir (Ez. 9:10-15) sehingga bangsa Israel akhirnya pulang kembali ke tanah airnya dan tinggal di tanah yang Tuhan janjikan itu.




http://www.hipkiss.org/cgi-bin/maps.pl?cat=bible
Sumber : www.pesta.org/

No comments:

Post a Comment