Friday 7 October 2011

I. PENTINGNYA PERJANJIAN LAMA

Daftar Isi
  1. Mengapa penting mempelajari Perjanjian Lama?
    1. Perjanjian Lama adalah Bagian dari Rencana Allah
    2. Perjanjian Lama adalah Bukti akan Kedaulatan dan Kesetiaan Allah
    3. Perjanjian Lama adalah Firman Allah
    4. Perjanjian Lama adalah Nubuat bagi Perjanjian Baru
  2. Mengapa sulit mempelajari Perjanjian Lama?
    1. Halangan Bahasa
    2. Halangan Budaya
    3. Halangan Ketekunan
    4. Halangan Praduga yang Salah
Doa

PENTINGNYA PERJANJIAN LAMA

MENGAPA PENTING MEMPELAJARI PERJANJIAN LAMA?

Umat Kristen pada umumnya dapat menerima Alkitab Perjanjian Baru (PB) dengan mudah karena Alkitab PB adalah dokumen yang memberi kesaksian tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan dan pengajaran Kristus yang penuh kuasa serta sejarah pendirian gereja- Nya. Tetapi, bagaimana dengan Perjanjian Lama? Sering umat Kristen bertanya, apakah gunanya mempelajari kitab-kitab Perjanjian Lama? Bukankah PL lebih banyak berbicara tentang cerita usang dari sejarah bangsa Yahudi (Israel) dan tentang raja-raja dan nabi-nabi dan tokoh-tokoh yang tidak ada hubungan langsung dengan kita sekarang? Dapatkah kita menerima keseluruhan PL sebagai Firman Allah yang berotoritas mutlak dalam hidup kita?
Pertanyan-pertanyaan di atas sangat penting untuk dijawab. Pelajaran pertama dari Kursus Pengantar Perjanjian Lama (PPL) ini akan menolong kita untuk melihat PL dari sudut pandang keseluruhan kebenaran Alkitab supaya kita dapat melihat dengan jelas relevansinya bagi kehidupan Kristen kita sekarang.
Marilah kita mulai dengan menjawab pertanyaan, mengapa penting mempelajari Perjanjian Lama?
  1. Perjanjian Lama adalah Bagian dari Rencana Allah
    Cara Allah menyatakan Diri-Nya kepada manusia adalah dengan memberikan Penyataan Umum dan Penyataan Khusus, yaitu melalui alam, sejarah, hati nurani manusia dan juga melalui Firman dan Anak-Nya, Yesus Kristus. Di dalam Penyataan-penyataan inilah Allah menyatakan Diri-Nya dan rencana-Nya kepada manusia (Rom 1:19-20; Yes. 52:10).
    Dalam Perjanjian Lama, Allah memakai hamba-hamba-Nya, dengan latar belakang satu bangsa, yaitu bangsa Israel, untuk menjadi sarana dalam menyampaikan Penyataan-penyataan rencana-Nya kepada manusia (Yes 49:6). Oleh karena itu sejarah lahirnya bangsa Israel dan bagaimana Allah menyertai, menghukum dan memberkati bangsa ini (yang kita pelajari melalui kitab-kitab PL) seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan iman Kristen. Karena melalui sejarah bangsa ini Allah sebenarnya sedang memberitahukan kepada manusia tentang Diri-Nya; siapakah Dia dan apakah rencana- Nya bagi umat manusia, termasuk rencana-Nya bagi kita yang hidup sekarang. Dengan mempelajari PL, maka kita akan melihat bagaimana Allah secara progresif menyatakan Diri-Nya untuk dikenal; pertama melalui bangsa pilihan-Nya (Israel), lalu selanjutnya melalui orang- orang yang dipilih-Nya pada masa Perjanjian Baru (Rom 1:16).
  2. Perjanjian Lama adalah Bukti akan Kedaulatan dan Kesetiaan Allah
  3. Dibalik cerita sejarah bangsa Israel, PL juga menjadi bukti penting akan kedaulatan Allah atas seluruh alam semesta yang diciptakan- Nya, termasuk di dalamnya manusia. Dialah yang mengawasi sejarah dan yang akan menyelesaikan rencana-Nya tepat pada waktu yang sudah ditetapkan-Nya (Fil 1:6). Dia juga yang memilih hamba-hamba-Nya sesuai dengan kedaulatan-Nya untuk melaksanakan rencana kekal-Nya. Di sini sekaligus PL juga menjadi bukti penyataan progresif akan kesetiaan Allah (Yes. 25:1). Allah turut bekerja dalam sejarah, termasuk ketika Israel tidak taat, tetapi Allah tetap setia pada janji-Nya (Rom 3:3). Oleh karena itu kitab-kitab PB tidak mungkin dilepaskan dari PL; Allah PB adalah juga Allah PL yang setia melaksanakan rencana kedaulatan-Nya (keselamatan) bagi umat pilihan- Nya.
  4. Perjanjian Lama adalah Firman Allah
  5. Mengakui bahwa PL adalah Firman Allah adalah bagian yang penting dari iman Kristen, karena apabila kita mengakui otoritasnya maka berarti kita bersedia tunduk pada otoritas tsb. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana kita tahu dan yakin bahwa kitab- kitab PL adalah Firman Allah yang berotoritas? Berikut ini adalah beberapa bukti bahwa PL adalah Firman Allah. Pertama, bukti dari dalam Alkitab sendiri:
    1. Yesus mengakui otoritas PL Selama Yesus hidup di dunia Ia mengakui otoritas PL secara penuh. Hal ini terbukti jelas dalam kitab-kitab Injil bagaimana Yesus selalu mengutip PL untuk menunjukkan dasar otoritas dan pengajaran-Nya. Misalnya pada waktu Ia dicobai (Mat 4:1-11). Juga ketika Yesus harus mengklaim kedudukan-Nya sebagai Anak Allah (Yoh. 10:31-36). Sikap Yesus yang menjunjung tinggi PL cukup menjadi bukti bahwa PL memiliki otoritas sebagai Firman Allah.
    2. Para Rasul mengakui otoritas PL Diantara para Rasul tidak ada bukti satupun yang memperlihatkan bahwa mereka tidak mempercayai PL sebagai inspirasi dari Allah. Di antara para rasul, Paulus adalah yang paling jelas memberikan pengakuan secara penuh akan otoritas PL. 2 Tim. 3:16, "tulisan" yang dimaksud pada waktu itu adalah tulisan dari kitab-kitab PL.
    3. Para penulis Alkitab mengakui otoritas PL Pola pengakuan otoritas PL juga dijumpai pada penulis-penulis PB lain, seperti Yakobus atau penulis kitab Ibrani. Mereka melihat PL bukan sebagai rangkaian sejarah dan peraturan yang mati, tetapi merupakan kisah yang hidup tentang karya Allah yang menyelamatkan manusia (Yak 1:22-23; Ibr. 4:12).
    4. Bukti dari luar Alkitab:
    5. Bapak-bapak gereja secara aklamasi menerima pengakuan akan otoritas PL melalui pengkanonan Alkitab. Dinyatakan bahwa masing-masing Kitab PL menunjukkan sifat yang tidak dapat dipisahkan dari pengilhaman ilahi.
    6. Allahlah yang memberi inspirasi kepada para penulis PL. Itulah sebabnya sekalipun para penulis PL hidup pada jaman dan latar belakang yang berbeda, berita yang mereka sampaikan tidak ada yang saling bertentangan, malah sebaliknya memberikan satu benang merah berita yang menunjuk pada karya keselamatan Allah.
    7. Secara praktis terbukti bahwa kitab-kitab PL telah menjadi standard kebenaran dan memberikan manfaat yang sanggup mengubah kehidupan manusia, karena Allahlah yang ada dibalik penulisan itu.
  6. Perjanjian Lama berisi Nubuatan bagi Perjanjian Baru
    Kitab-kitab dalam PL banyak menunjuk pada nubuatan-nubuatan yang akhirnya digenapi pada masa PB (Mat. 9:31; Luk 24:44; Rom 10:4). Keseluruhan dan kelengkapan berita keselamatan harus dimulai dari PL dan diakhiri dengan PB; sehingga jelas keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan. Oleh karena itu PL harus dipelajari sebagai sumber dan landasan untuk mengerti penggenapan rencana agung Allah.
    Kitab-kitab dalam PL juga penuh dengan tipologi-tipologi yang kalau dipelajari akan menolong pembaca kitab-kitab PB untuk mengerti lebih jelas KEUTUHAN KESELURUHAN KEBENARAN Alkitab.

MENGAPA SULIT MEMPELAJARI PERJANJIAN LAMA?

Dari uraian di atas kita melihat bahwa penting sekali kita mempelajari Penyataan Allah yang bersifat progresif itu mulai dari masa PL supaya kita mendapatkan konteks lengkap bagaimana Penyataan Allah itu diberikan. Namun demikian mempelajari kitab-kitab PL tidaklah tanpa halangan. Ada faktor-faktor penghambat yang kadang menyulitkan kita mengerti maksud sesungguhnya berita dalam PL. Kesulitan-kesulitan tsb. dapat dijelaskan sbb.:
  1. Halangan Bahasa
    Kitab-kitab asli PL disampaikan dalam bahasa Ibrani kuno yang kadang tidak dapat secara jelas diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
  2. Halangan Budaya
    Seluruh konteks PL adalah budaya bangsa Israel kuno yang informasi sejarahnya tidak dapat kita pahami dengan lengkap.
  3. Halangan Ketekunan
    Kurangnya ketekunan dalam mempelajari Alkitab secara menyeluruh dan berkesinambungan.
  4. Halangan Praduga yang Salah
    Sering kita telah memiliki praduga yang salah tentang PL sehingga kita cenderung hanya memilih berita yang kita sukai dan mengerti, tapi kemudian mengabaikan isi berita PL yang lain.

Sumber : www.pesta.org/

No comments:

Post a Comment