Wednesday 12 October 2011

Pengantar Kitab Bilangan


Penulis          : Musa
Tema             : Pengembaraan di Padang Gurun
Tanggal Penulisan: + 1405 SM
 
Judul Kitab

Dalam bahasa Ibrani, kitab ini disebut be-midbar, yang artinya adalah di 
“daerah liar”, kata-kata pertamanya dalam kitab ini. 
Sedangkan kata bilangan adalah terjemahan dari septuaginta, numeri, tentang  
cacah jiwa bangsa Yahudi. 
 
Latar Belakang
Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan
diambil dari dua sensus kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini
(pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian
besar kitab ini mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama
mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam Alkitab PL
berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."
 
Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di
kitab Keluaran. Setelah tinggal di Gunung Sinai selama sekitar satu tahun --
ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan hukum
Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai
isi kitab Imamat -- bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan
mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka sebagai keturunan
Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung
Sinai, Allah menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel
yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan belas hari kemudian bangsa
itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11).
Bilangan mencatat pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di
padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah membawa suatu angkatan orang
Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan
dari Yeriko dan tanah perjanjian.
 
Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.
 
(1) Hal ini dinyatakan oleh Pentateukh Yahudi dan Samaria,
 
(2) tradisi Yahudi,
 
(3) oleh Yesus dan para penulis PB,
 
(4) para penulis Kristen kuno,
 
(5) para cendekiawan konservatif zaman modern dan
 
(6) bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).
 
Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di
padang gurun dan kemudian menyusun isi kitab Bilangan dalam bentuk
narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk
menyebut dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa
dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak melemahkan
kredibilitasnya sebagai penulisan.
 
Tujuan
Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah
perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan
tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas
pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya
diwujudkan.
 
Survai
Amanat utama Bilangan jelas: umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai
Dia dan janji-janji-Nya dan dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati
padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah semula bahwa
ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup
dan mati di situ. Akan tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke
Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena
ketidakpercayaan mereka. 
 
Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman, 
memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah. 
Umat itu mulai bersungut-sungut
segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35);
Miryam dan Harun menentang Musa (pasal 12; Bil 12:1-16); Israel secara
keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di Kadesy
dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45); Korah dan banyak
orang Lewi membangkang terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50); karena
didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang itu,
akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya
(pasal 20; Bil 20:1-29); dan Israel menyembah Baal
(pasal 25; Bil 25:1-18).  Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas
di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb) wafat di padang gurun. Akhirnya
suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah
perjanjian (pasal 26-36; Bil 26:1--36:13).
 
Ciri-ciri Khas
Enam ciri utama menandai Bilangan.
 
(1) Bilangan merupakan "Kitab Pengembaraan di Padang Gurun," yang menyatakan
    dengan jelas mengapa Israel tidak segera menduduki tanah perjanjian
    setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara
    tanpa tujuan selama 39 tahun lebih.
 
(2) Bilangan merupakan "Kitab Keluhan," dan berkali-kali mencatat keluhan
    ketidakpuasan dan keluhan pahit orang Israel terhadap Allah dan
    perlakuan-Nya terhadap mereka.
 
(3) Kitab ini menunjukkan prinsip bahwa tanpa iman, tidak mungkin kita
    berkenan kepada Allah (bd. Ibr 11:6). Sepanjang kitab ini kita dapat
    melihat bahwa umat Allah bergerak maju hanya karena mempercayai-Nya
    dengan iman yang kokoh, mempercayai janji-janji-Nya dan bersandar
    kepada-Nya sebagai sumber hidup dan pengharapan mereka.
 
(4) Bilangan dengan jelas sekali menyatakan prinsip bahwa jikalau satu
    angkatan gagal, Allah akan membangkitkan angkatan lain untuk memenuhi
    janji-janji-Nya dan melaksanakan misi-Nya.
 
(5) Sensus sebelum Kadesy (pasal 1-4; Bil 1:1--4:49) dan sensus
    kemudian di dataran Moab sebelum memasuki Kanaan
    (pasal 26; Bil 26:1-65) menyatakan bahwa bukan kekuatan yang tidak
    memadai dari tentara Israel yang membuat mereka tidak bisa masuk
    Kanaan di Kadesy tetapi kekurangan iman dan ketaatan mereka.
 
(6) Bilangan merupakan "Kitab Disiplin Ilahi," yang menunjukkan bahwa Allah
    memang mendisiplin dan menghukum umat-Nya sendiri ketika mereka terus
    mengeluh dan tidak percaya (bd. pasal 13-14; Bil 13:1--14:45).
 
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Keluhan dan ketidakpercayaan Israel disebutkan sebagai peringatan bagi orang
percaya di bawah perjanjian yang baru (1Kor 10:5-11; Ibr 3:16--4:6).
Hebatnya dosa Bileam (pasal 22-24; Bil 22:1--24:25) dan pemberontakan
Korah (pasal 16; Bil 16:1-50) juga disebutkan (2Pet 2:15-16;
Yud 1:11; Wahy 2:14*).  Yesus mengacu kepada ular tembaga
(Bil 21:7-9) sebagai ilustrasi dari diri-Nya yang diangkat sehingga
mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup
yang kekal (Yoh 3:14-16); juga Kristus dibandingkan dengan batu
karang di mana orang Israel minum air di padang gurun (1Kor 10:4) dan
dengan manna surgawi yang mereka makan (Yoh 6:31-33).

Bangsa Israel di padang gurun…
MENGENAI APA?
Nama kitab ini dalam Alkitab Ibrani berarti "di padang gurun" dan judul itu mencakup semua peristiwa yang dilukiskan dalam kitab itu. Judul "Bilangan" dipakai oleh karena kitab itu mencatat "penjumlahan" bangsa itu pada tahun kedua (pasal Bil 1) setelah mereka meninggalkan Mesir dan tahun keempat puluh (pasal Bil 26). Sebagian isi kitab menceritakan pengalaman bangsa Israel selama empat puluh tahun sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Dalam banyak hal Bilangan menjadi bacaan yang menyedihkan, oleh karena banyak dari penderitaan bangsa Israel adalah akibat langsung dari ketidaksetiaan dan ketidaktaatan. Orang boleh mengatakan bahwa Bilangan merupakan catatan mengenai kegagalan manusia terhadap kesetiaan ilahi.

APA KESAN KESELURUHAN?
Salah satu cirinya ialah bahwa kitab ini tidak mencoba untuk menyajikan kepada kita suatu narasi penuh atau kisah bersambung yang ketat. Sebagai perbandingan, hanya sedikit yang diceritakan mengenai masa-masa yang dilewati di padang gurun, tetapi peristiwa-peristiwa tertentu ditonjolkan dan digambarkan secara panjang lebar. Kesan keseluruhan ialah bahwa Allah tetap berkuasa melawan pemberhalaan dan imoralitas bangsa Israel. Sebagian Kitab Bilangan bersifat sejarah dan sebagian lagi bersifat undang-undang.

SIAPAKAH TOKOH-TOKOH UTAMA YANG DISEBUT DALAM KITAB BILANGAN?
Sudah jelas bahwa Musa banyak sekali disebut dalam kitab ini -- perhatian Musa terhadap Hobab (Bil 10:29-32); doanya di Tabera (Bil 11:10-15); reaksinya terhadap kecaman (Bil 12); imannya yang kurang (Bil 13); keprihatinannya terhadap kehormatan Allah (Bil 14:13-19); ketidakikutsertaannya masuk ke dalam Tanah Perjanjian (Bil 20:2-13). Harun juga disebut, terutama dalam hubungannya dengan pemberontakan Korah (Bil 16). Miryam, saudara perempuan Musa, juga merupakan salah seorang tokoh dalam kitab ini. Pasal Bil 12 menceritakan bagaimana ia dihukum oleh karena iri hati. Nama-nama lain yang disebut termasuk Yosua dan Kaleb, dua orang mata-mata yang berani percaya kepada Allah dan hanya mereka berdua dari generasi itu yang diizinkan masuk ke Kanaan. Kisah mengenai Bileam dan Balak juga dicatat dalam kitab itu (pasal Bil 22-24).

APA KESUKARAN-KESUKARAN YANG DIHADAPI?
Para kritikus Alkitab mengajukan sejumlah pertanyaan tentang ketepatan sejarah dan statistik dari kitab ini. Sebagian besar, walaupun tidak semua, dari kitab ini dapat diterima jika kita menyadari bahwa para penulis bangsa Ibrani tidak selalu mengikuti urutan kronologis peristiwa-peristiwa secara ketat. Mereka lebih mementingkan arti dan pentingnya peristiwa.

Garis Besar
[1] ORGANISASI BANGSA ISRAEL Bil 1:1-10:36
Bil 1:1-54         Sensus yang diperintahkan oleh Allah
Bil 2:1-4:49       Pengaturan perkemahan
Bil 5:1-6:27       Penyucian perkemahan
Bil 7:1-9:14       Penyembahan dalam Kemah Suci
Bil 9:15-10:36     Pimpinan Allah di perkemahan

[2] PENGALAMAN DALAM PERJALANAN Bil 11:1-25:18
Bil 11:1-35        Kerusuhan dalam perkemahan
Bil 12:1-16        Keluhan terhadap Musa
Bil 13:1-33        Penyelidikan ke Kanaan
Bil 14:1-45        Pemberontakan di perkemahan
Bil 15:1-41        Peraturan-peraturan tambahan
Bil 16:1-17:13     Pemberontakan terhadap kepemimpinan Musa
Bil 18:1-19:22     Hukum dan peraturan-peraturan
Bil 20:1-21:35     Peristiwa-peristiwa di perjalanan
Bil 22:1-24:25     Kisah Bileam
Bil 25:1-18        Dosa dan hukuman

[3] PENANTIAN MASUK KE TANAH PERJANJIAN Bil 26:1-33:49
Bil 26:1-65        Sensus kedua
Bil 27:1-11        Anak-anak perempuan Zelafehad
Bil 27:12-23       Yosua menggantikan Musa
Bil 28:1-30:16     Hukum dan peraturan-peraturan
Bil 31:1-54        Penghakiman atas Midian
Bil 32:1-42        Penempatan suku-suku Ruben dan Gad
Bil 33:1-49        Tinjauan kisah perjalanan

[4] PERSIAPAN UNTUK MEMASUKI KANAAN Bil 33:50-36:13

Pesan
1. Pengaturan yang baik
Bil 1:1-10:10
Pasal-pasal pembukaan menggambarkan situasi bangsa Israel di padang gurun Sinai, termasuk keterangan mengenai sensus, pemilihan imam-imam Lewi dan pentahbisan mereka, peraturan untuk orang nazir dan tata cara penyembahan di Kemah Suci. Penekanan utama ialah pada kekudusan dan kesetiaan Allah.

2. Keluh-kesah dan pemberontakan
Bil 10:11-20:29
Di sini kita menelusuri perjalanan bangsa Israel setelah mereka meninggalkan Gunung Sinai dan mencapai Kades Barnea. Bagian dari kitab ini merupakan kisah sedih yang berisi keluhan yang terus menerus terhadap Allah dan mengenai hukuman yang kemudian dijatuhkan. Lagi-lagi ini merupakan peringatan bagi mereka yang kurang percaya.

3. Kegagalan dan kemenangan
Bil 21:1-36:13
Dalam bagian ketiga kitab itu kita membaca hal-hal yang menggembirakan. Catatan yang menonjol ialah mengenai kemenangan yang diperoleh, walaupun masih ada kegagalan yang perlu dicatat. Kita melihat bahwa Yosua diangkat sebagai pengganti Musa, dan persiapan-persiapan yang dibuat untuk memasuki Tanah Perjanjian. Sementara terus ditekankan mengenai kekudusan Allah, kita juga belajar dari Bilangan bahwa Allah adalah Allah yang tertib. Dengan cara yang sama Allah memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas mengenai bagaimana mereka harus menjalani kehidupan dan ibadah mereka. Di bawah perjanjian yang baru hal itu sama pentingnya, yaitu bahwa segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur (1Ko 14:40).

Penerapan

1. Kita diselamatkan untuk melayani
Dalam Keluaran kita membaca kisah pembebasan bangsa Israel dari perbudakan; dalam Bilangan penekanan terletak pada pelayanan. Hanya orang yang sudah diselamatkan yang dapat sungguh-sungguh menyembah dan melayani Allah yang hidup.

2. Allah adalah Allah yang tertib
Kitab ini berisi banyak hukum dan peraturan yang mengingatkan kita bahwa dalam melayani Allah "segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur" (1Ko 14:40).

3. Dosa-dosa yang sering dilakukan oleh umat Allah
o Dosa tidak percaya. Kegagalan bangsa Israel untuk masuk ke Tanah Perjanjian disebabkan oleh ketidakpercayaan.
o Dosa pemberontakan. Dalam Bilangan kita membaca beberapa kisah mengenai pemberontakan. Kita semua cenderung terlalu mudah untuk menyerah kepada semangat pemberontakan dan melawan para pemimpin yang dipilih Allah.
o Dosa kecemburuan. Harun dan Miryam, keduanya membuat Allah tidak senang. Hati-hati terhadap kecemburuan.

4. Allah menghargai kesetiaan
Kaleb dan Yosua bertahan sebagai pengikut Allah yang setia dan hanya mereka yang diperbolehkan memasuki Tanah Perjanjian. Secara tragis mudah bagi kita untuk merasa takut menghadapi kesukaran-kesukaran, tetapi iman mengalahkan hal yang tidak mungkin.


Tema-tema Kunci

1. Pemeliharaan Allah
Kita menemukan beberapa ilustrasi dalam Bilangan mengenai bagaimana Allah memenuhi kebutuhan umat-Nya. Contoh: Bil 20:1-11; 21:1-9; 27:1-11, (lihat Bil 36:1-12); Bil 27:12-23; 35:1-5; 35:6-28. Renungkanlah bagaimana cara Allah memenuhi kebutuhan umat-Nya dewasa ini.

2. Ketidaksenangan Allah
Salah satu aspek yang menyedihkan dalam Bilangan ialah kenyataan bahwa Allah sering kali murka kepada umat-Nya. Lihat Bil 11:1-3; 11:33; 12:1-16; 14:20-23; 14:36-38; 16:31-35; 25:1-3. Apa yang diperbuat oleh umat Allah pada masa kini yang membuat Allah sedih?

3. Keteraturan Allah
Allah adalah Allah yang teratur dan tertib. Lihat pasal Bil 1; 2; 3; 4; 26; 32 mengenai penjumlahan umat-Nya, pengaturan perkemahan suku-suku. Lihat juga Bil 7:1-19:14; pasal Bil 15; 18; 19; 28; 29 mengenai tata-cara ibadah.

4. Pimpinan Allah
Patut dicatat bahwa, kendatipun terjadi pembangkangan yang terus menerus, Allah masih memimpin umat-Nya dalam pengembaraan mereka dengan tiang awan dan api (Bil 9:15-23). Sampai saat ini Allah masih memimpin umat-Nya: bagaimana cara Allah melakukannya?



Sumber : Full Life, sabda.org

No comments:

Post a Comment