Penulis : Musa
Tema : Penebusan
Tanggal Penulisan: Sekitar 1445-1405 SM
Latar Belakang
Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini
diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu
PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata
ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari
perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu
sebagai umat Allah.
Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan
pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis
kitab ini.
(1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
(a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari
1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480
tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas
Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam
Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel
telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan
menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi
peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para
hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama
pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
(b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM),
diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan
anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan
penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan
sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
(2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab
konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
(a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil
karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama
sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
(b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35),
ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang
mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya
menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa
(Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021).
Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan
Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa
penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang
tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian
tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat
langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).
Tujuan
Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah
yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir,
ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis
mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata
rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang
bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan
dalam PB.
Survai
Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan,
perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan
kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di
tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab
Keluaran terbagi atas tiga bagian.
(1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita
penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang
menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman
yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam
bagian ini ialah:
(a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya
(pasal 2; Kel 2:1-25);
(b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
(c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
(d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
(e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31).
Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai
pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
(2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_
menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan
tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta
air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
(3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_
menerima penyataan yang meliputi
(a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
(b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
(c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab
ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah
yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).
Ciri-ciri Khas
Lima ciri utama menandai Keluaran.
(1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
(2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat
ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan
dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip
moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
(3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia
dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran
melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan
perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
(4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
(a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan
mahakuasa);
(b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
(c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
(d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan
pertimbangan-Nya; dan
(e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang
turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
(5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati
harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan
dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan
pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana
kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta
adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan
Kristus dan penebusan dalam PB adalah
(1) Musa,
(2) Paskah,
(3) penyeberangan Laut Merah,
(4) manna,
(5) batu karang dan air,
(6) Kemah Suci, dan
(7) imam besar.
Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB
sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.
MENGAPA KELUARAN?
"Keluaran" adalah judul kitab Musa yang kedua
dalam Perjanjian Lama. Sebenarnya penggambaran mengenai keluarnya bangsa Israel
dari Mesir hanya sebagian dari isi kitab itu.
MENGENAI APA?
Kitab Keluaran terdiri dari tiga bagian penting.
1. Riwayat Musa: bagaimana ia diselamatkan waktu masih bayi; bagaimana ia dibesarkan di istana Firaun; bagaimana ia dipanggil oleh Allah dari semak belukar yang menyala; bagaimana ia menantang Firaun untuk membebaskan bangsanya dari perbudakan; dan bagaimana akhirnya ia memimpin bangsanya dengan penuh kemenangan menyeberangi Laut Merah menuju ke padang belantara Gunung Sinai.
2. Bagian kedua dari Kitab Keluaran berisi komunikasi Allah dengan Musa di Gunung Sinai, pemberian Sepuluh Perintah Allah dan perintah-perintah lainnya.
3. Bagian terakhir terutama menceritakan tiga hal, yaitu: pembuatan Tabut Perjanjian tempat menyimpan loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah; pembuatan Kemah Suci untuk tempat menyimpan kotak Tabut Perjanjian; dan aturan-aturan terinci tentang peribadatan.
Kitab Keluaran terdiri dari tiga bagian penting.
1. Riwayat Musa: bagaimana ia diselamatkan waktu masih bayi; bagaimana ia dibesarkan di istana Firaun; bagaimana ia dipanggil oleh Allah dari semak belukar yang menyala; bagaimana ia menantang Firaun untuk membebaskan bangsanya dari perbudakan; dan bagaimana akhirnya ia memimpin bangsanya dengan penuh kemenangan menyeberangi Laut Merah menuju ke padang belantara Gunung Sinai.
2. Bagian kedua dari Kitab Keluaran berisi komunikasi Allah dengan Musa di Gunung Sinai, pemberian Sepuluh Perintah Allah dan perintah-perintah lainnya.
3. Bagian terakhir terutama menceritakan tiga hal, yaitu: pembuatan Tabut Perjanjian tempat menyimpan loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah; pembuatan Kemah Suci untuk tempat menyimpan kotak Tabut Perjanjian; dan aturan-aturan terinci tentang peribadatan.
APA ARTI KITAB KELUARAN BAGI KITA
DEWASA INI?
Catatan utama dalam Kitab itu ialah tentang penebusan, yaitu pembebasan dari perbudakan. Kitab Keluaran memberikan banyak ilustrasi yang membantu kita untuk mengerti penebusan kita sendiri melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Domba Paskah (Kel 12:1-11) jelaslah melambangkan Anak Domba Allah yang menanggung dosa dunia (Yoh 1:29). Kristus disebut sebagai Anak Domba Paskah oleh Paulus (1Ko 5:7), sementara itu Petrus menamakan-Nya sebagai Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1Pe 1:19). Pada bagian terakhir Kitab Keluaran kita diingatkan bahwa sebagai umat yang sudah ditebus, kita dipanggil untuk menjadi umat penyembah Allah. Allah mengajar umat-Nya dengan memakai alat-alat bantu visual. Kemah Suci melambangkan kehadiran Allah di antara umat-Nya. Perlu kita ingat bahwa Kristus dikatakan berdiam (berkemah) di antara kita (Yoh 1:14). Jadi, Kitab Keluaran merupakan contoh bagaimana Perjanjian Lama menerangi Perjanjian Baru. Bilamana kita mempelajari Kitab Keluaran kita melihat cara Allah melepaskan umat-Nya dari perbudakan serta rencana-rencana selanjutnya bagi mereka, dan kisah ini berlaku bagi setiap orang yang menyadari kebutuhannya untuk ditebus.
Catatan utama dalam Kitab itu ialah tentang penebusan, yaitu pembebasan dari perbudakan. Kitab Keluaran memberikan banyak ilustrasi yang membantu kita untuk mengerti penebusan kita sendiri melalui Tuhan kita Yesus Kristus. Domba Paskah (Kel 12:1-11) jelaslah melambangkan Anak Domba Allah yang menanggung dosa dunia (Yoh 1:29). Kristus disebut sebagai Anak Domba Paskah oleh Paulus (1Ko 5:7), sementara itu Petrus menamakan-Nya sebagai Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1Pe 1:19). Pada bagian terakhir Kitab Keluaran kita diingatkan bahwa sebagai umat yang sudah ditebus, kita dipanggil untuk menjadi umat penyembah Allah. Allah mengajar umat-Nya dengan memakai alat-alat bantu visual. Kemah Suci melambangkan kehadiran Allah di antara umat-Nya. Perlu kita ingat bahwa Kristus dikatakan berdiam (berkemah) di antara kita (Yoh 1:14). Jadi, Kitab Keluaran merupakan contoh bagaimana Perjanjian Lama menerangi Perjanjian Baru. Bilamana kita mempelajari Kitab Keluaran kita melihat cara Allah melepaskan umat-Nya dari perbudakan serta rencana-rencana selanjutnya bagi mereka, dan kisah ini berlaku bagi setiap orang yang menyadari kebutuhannya untuk ditebus.
Garis Besar
[1]
BANGSA ISRAEL DI MESIR Kel
1:1-22
Kel 1:1-7 Lahirnya suatu bangsa
Kel
1:8-22 Perbudakan suatu
bangsa
[2]
MUSA SI PEMBEBAS Kel
2:1-4:3
Kel
2:1-10 Kelahiran dan masa
muda Musa
Kel
2:11-25 Kekecewaan Musa
Kel
3:1-10 Panggilan terhadap
Musa
Kel
3:11-15 Keraguan Musa dan
penampakan diri Allah
Kel
3:16-22 Pengutusan
Kel
4:1-17 Keberatan-keberatan
Musa
Kel
4:18-31 Musa menerima
panggilan-Nya
[3]
PEMBEBASAN DARI PERBUDAKAN Kel
5:1-18:27
Kel
5:1-23 Musa berselisih dengan
Firaun
Kel 6:1-8 Musa diyakinkan kembali oleh Allah
Kel
6:9-13 Panggilan Allah kepada
Musa diperbarui
Kel
6:14-27 Data nenek moyang Musa
Kel
6:28-7:7 Perjanjian dengan Musa
Kel
7:8-11:10 Perselisihan dengan
Firaun
Kel
12:1-13:22 Perayaan Paskah dan
Pembebasan dari Mesir
Kel
14:1-15:21 Menyeberangi Laut
Merah
Kel
15:22-18:27 Pengalaman di padang
belantara
[4]
PERATURAN DAN PERJANJIAN Kel
19:1-31:18
Kel
19:1-25 Bangsa Israel di Sinai
Kel
20:1-26 Perjanjian Musa
Kel
21:1-23:33 Kitab Perjanjian
Kel
24:1-18 Pengesahan perjanjian
Kel
25:1-31:18 Cara-cara penyembahan
[5]
KEGAGALAN DAN PEMBARUAN Kel
32:1-40:38
Kel
32:1-34:35 Kegagalan bangsa
Israel
Kel
35:1-40:38 Pekerjaan dan
Penyembahan
Pesan
1. Pembebasan dari perbudakan.
Keluaran membawa kita kepada asal mula keberadaan Israel sebagai suatu bangsa. Kel 1:1-12:36. Catatan penting dari Keluaran ialah mengenai pembebasan atau penyelamatan. Dalam pasal-pasal pertama kita diceritakan bagaimana bangsa itu dipersiapkan untuk dibebaskan dan bagaimana Allah bangkit dalam diri Musa, seorang pembebas. Kemudian orang Israel dipimpin keluar dari Mesir dan setelah itu dibentuk menjadi suatu bangsa di Sinai. Kel 12:37-19:25. Sisa kitab itu menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan kelanjutan Israel sebagai bangsa yang mempunyai hubungan perjanjian dengan Allah. Kel 20:1-40:38.
Keluaran membawa kita kepada asal mula keberadaan Israel sebagai suatu bangsa. Kel 1:1-12:36. Catatan penting dari Keluaran ialah mengenai pembebasan atau penyelamatan. Dalam pasal-pasal pertama kita diceritakan bagaimana bangsa itu dipersiapkan untuk dibebaskan dan bagaimana Allah bangkit dalam diri Musa, seorang pembebas. Kemudian orang Israel dipimpin keluar dari Mesir dan setelah itu dibentuk menjadi suatu bangsa di Sinai. Kel 12:37-19:25. Sisa kitab itu menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan kelanjutan Israel sebagai bangsa yang mempunyai hubungan perjanjian dengan Allah. Kel 20:1-40:38.
2. Penebusan dosa.
Kitab Keluaran dapat dibagi menjadi tiga bagian:
o Kebutuhan bangsa itu akan kebebasan terlihat dari penderitaan mereka di bawah tekanan bangsa Mesir. Hal ini dapat juga dilihat sebagai gambaran dari perbudakan manusia oleh dosa dan karenanya mereka sungguh-sungguh perlu dibebaskan.
o Tempat pembebasan digambarkan. Tidak pernah diragukan bahwa pada akhirnya mereka akan berhasil, tetapi sementara itu terdapat banyak kekecewaan. Puncak peristiwa ialah pengorbanan Domba Paskah. Darah di ambang pintu rumah-rumah bangsa Israel merupakan jaminan keselamatan mereka. Bagi orang Kristen, Kristus adalah Domba Paskah yang darah-Nya menjamin pengampunan dosa dan kehidupan yang baru.
o Setelah penyelamatan tibalah penyucian. Allah akan memasuki suatu perjanjian dengan umat-Nya yang harus menjadi saksi-saksi-Nya yang istimewa di dalam dunia ini. Sebagai bangsa yang sudah ditebus oleh Allah, mereka terpanggil untuk taat kepada-Nya. Sepuluh Perintah merupakan peraturan Allah mengenai moralitas. Mereka juga perlu berhubungan terus dengan Allah melalui penyembahan secara teratur. Oleh karenanya, mereka diberi petunjuk-petunjuk mengenai apa yang harus mereka lakukan. Kemah suci merupakan tempat mereka bertemu dengan Allah dan yakin akan kehadiran-Nya di situ.
Kitab Keluaran dapat dibagi menjadi tiga bagian:
o Kebutuhan bangsa itu akan kebebasan terlihat dari penderitaan mereka di bawah tekanan bangsa Mesir. Hal ini dapat juga dilihat sebagai gambaran dari perbudakan manusia oleh dosa dan karenanya mereka sungguh-sungguh perlu dibebaskan.
o Tempat pembebasan digambarkan. Tidak pernah diragukan bahwa pada akhirnya mereka akan berhasil, tetapi sementara itu terdapat banyak kekecewaan. Puncak peristiwa ialah pengorbanan Domba Paskah. Darah di ambang pintu rumah-rumah bangsa Israel merupakan jaminan keselamatan mereka. Bagi orang Kristen, Kristus adalah Domba Paskah yang darah-Nya menjamin pengampunan dosa dan kehidupan yang baru.
o Setelah penyelamatan tibalah penyucian. Allah akan memasuki suatu perjanjian dengan umat-Nya yang harus menjadi saksi-saksi-Nya yang istimewa di dalam dunia ini. Sebagai bangsa yang sudah ditebus oleh Allah, mereka terpanggil untuk taat kepada-Nya. Sepuluh Perintah merupakan peraturan Allah mengenai moralitas. Mereka juga perlu berhubungan terus dengan Allah melalui penyembahan secara teratur. Oleh karenanya, mereka diberi petunjuk-petunjuk mengenai apa yang harus mereka lakukan. Kemah suci merupakan tempat mereka bertemu dengan Allah dan yakin akan kehadiran-Nya di situ.
Penerapan
Dalam Kitab Keluaran kita banyak
belajar tentang sifat-sifat Allah.
1. Allah berdaulat
Dia mengendalikan sejarah dan melakukan segala sesuatu bagi kemuliaan-Nya.
Dia mengendalikan sejarah dan melakukan segala sesuatu bagi kemuliaan-Nya.
2. Allah memperhatikan umat-Nya
Dia menguasai segala peristiwa dengan tujuan utama kesejahteraan bagi umat-Nya.
Dia menguasai segala peristiwa dengan tujuan utama kesejahteraan bagi umat-Nya.
3. Allah mencukupi kebutuhan
umat-Nya
Manna dan burung puyuh merupakan bukti nyata bahwa Tuhan sungguh-sungguh mencukupi kebutuhan anak-anak-Nya.
Manna dan burung puyuh merupakan bukti nyata bahwa Tuhan sungguh-sungguh mencukupi kebutuhan anak-anak-Nya.
4. Allah itu kudus
Dalam keseluruhan Kitab Keluaran kekudusan Allah dijelaskan kepada Musa dan kepada bangsa Israel pada umumnya. Kita seharusnya membungkuk dengan hormat di hadapan-Nya.
Dalam keseluruhan Kitab Keluaran kekudusan Allah dijelaskan kepada Musa dan kepada bangsa Israel pada umumnya. Kita seharusnya membungkuk dengan hormat di hadapan-Nya.
5. Allah mengharapkan ketaatan dari
umat-Nya
Sepuluh Perintah mencerminkan harapan Allah yang mendasar terhadap umat-Nya, laki-laki dan perempuan, dan Dia menginginkan ketaatan dalam pikiran, perkataan serta perbuatan.
Sepuluh Perintah mencerminkan harapan Allah yang mendasar terhadap umat-Nya, laki-laki dan perempuan, dan Dia menginginkan ketaatan dalam pikiran, perkataan serta perbuatan.
6. Allah memimpin umat-Nya
Allah memimpin umat-Nya di padang gurun dengan awan dan api -- pada masa kini Dia memimpin melalui Roh-Nya yang tinggal di dalam hati umat-Nya.
Allah memimpin umat-Nya di padang gurun dengan awan dan api -- pada masa kini Dia memimpin melalui Roh-Nya yang tinggal di dalam hati umat-Nya.
7. Allah mengharapkan penyembahan
dari manusia
Pada zaman Musa diberikan petunjuk-petunjuk terperinci mengenai bagaimana harus menyembah Allah. Semua ini dimaksudkan untuk mengingatkan umat penyembah Allah mengenai kekudusan dan kemuliaan-Nya. Penyembahan tidak kurang pentingnya pada masa kini; kendatipun kita tidak lagi diminta untuk mengikuti cara penyembahan yang sudah diatur secara terperinci dalam Perjanjian Lama, kita harus ingat bahwa kita menyembah Allah kudus yang sama.
Pada zaman Musa diberikan petunjuk-petunjuk terperinci mengenai bagaimana harus menyembah Allah. Semua ini dimaksudkan untuk mengingatkan umat penyembah Allah mengenai kekudusan dan kemuliaan-Nya. Penyembahan tidak kurang pentingnya pada masa kini; kendatipun kita tidak lagi diminta untuk mengikuti cara penyembahan yang sudah diatur secara terperinci dalam Perjanjian Lama, kita harus ingat bahwa kita menyembah Allah kudus yang sama.
Tema-tema Kunci
1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?
2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.
3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?
Sumber : Full life, sabdaweb.org
No comments:
Post a Comment